Kemegahan Borobudur Di Ufuk Pagi

Waktu menunjukkan pukul 03:00 pagi dan sesuai perjanjian, mobil yang saya sewa sudah menunggu di lobi hotel butik di sekitar Ambarukmo Plaza. Saya keluar kamar menuju lobi dan menyapa sang supir, seorang pria kebapakan yang sudah cukup beruban. Rupanya beliau membawa putrinya untuk menemani beliau sepanjang perjalanan. Beliau meminta izin agar bisa ditemani putrinya, dan saya mengizinkan saja. Tidak ada ruginya bagi saya, bahkan jadi ada tambahan teman mengobrol. Karena perjalanan panjang ke berbagai tempat wisata di Yogyakarta dan dataran tinggi Dieng akan kami lakukan selama seharian penuh. Salah satu tujuan utama dan pertamanya adalah Borobudur Sunrise yang dikelola oleh Hotel Manohara di kompleks Candi.

Patung Buddha menghadap Timur // The Statue of Buddha facing East
03:00 am. in early morning and as promised, the rent car has arrived at Boutique Hotel where I stay at Yogyakarta, near Ambarukmo Plaza. I was leaving my room and went to the lobby where the driver has been waiting for me. The driver was an old man with some white hair. He brought his daughter to accompany him during this trip, my trip. He asked my permission first and off course I granted it. Her present will beneficial for us to talked along this all day long trip to Borobudur and Dieng. The main course was Borobudur Sunrise tour that facilitated by Manohara Hotel in Temple complex
Tiket tur Borobudur Sunrise // The ticket for Borobudur Sunrise Tour

Saya sudah booking sehari sebelumnya untuk mengikuti tour ini. Pihak hotel meminta saya langsung datang saja ke sana maksimal pukul 05:00 pagi. Perjalanan pagi hari cukup lancar dan kami tiba tepat waktu. Saya meminta Pak Supir dan putrinya untuk menjemput saya kembali sekitar pukul 06:30, dan mereka pun meminta izin untuk mencari sarapan dulu.
I had booked the ticket for this tour one day earlier. Hotel staff asked me to arrived before 05:00 am. The traffic was light and I arrived on time at Manohara Hotel. Of course I didn't provide the ticket for the driver and his daughter, so they asked my permission to drive around Temple complex to have breakfast. I granted them and asked them to return at 06:30
Setelah briefing dalam 2 bahasa, pihak hotel memberi kami kain batik untuk dipakai dan sebuah lampu senter, kemudian seorang petugas biara mengantar kami berangkat ke candi. Pukul 05:00 pagi dan sebenarnya masih sangat gelap untuk mengambil gambar apapun, kami bergerak mendaki candi. Di atas Candi, terlihat suasana masih tertutup kabut. Lampu penerangan badai untung saja ada untuk menyinari jalan kami dan memperlihatkan sosok Candi yang megah di balik kabut. Udara terasa dingin dan rombongan yang terdiri dari beberapa turis Prancis, Jerman dan Jepang berbaris menaiki anak tangga. Ya, di antara peserta, cuma saya turis lokal di antara rombongan.
After short briefing in two languages, hotel staff gave us Batik sheath to be worn for courtesy and a torchlight. The visitor also prohibited to worn shorts, hot pants, and mini skirt. The monks accompanied us to enter Borobudur temple. It was about 05:00 am. and it's still dark for taking any pictures. The temple was still covered by fog. The post lamp lighten our path and reveal the temple shadow behind the fog. The air was cold enough and our tour group were stepping up the stairs to the temple. Amongst the tour group, I was the only domestic visitor. The others were French, Germany, and Japanese
Patung di dalam Stupa // The Statue inside Stupa
Lautan kabut di sekitar candi // The sea of fog around the temple

Ketika matahari mulai muncul, sosok merapi di kejauhan dan lautan kabut di sekitar Candi membuat seolah-olah saya sedang berada di adegan film Sun Go Kong yang dipanggil ke istana khayangan. Pemandangan indah yang sepadan dengan biaya yang dikeluarkan. Untuk menikmati paket tour ini, biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. Turis lokal harus membayar Rp. 250,000 sedangkan turis asing membayar Rp. 380,000. Fasilitas yang didapatkan adalah welcome drink, kain batik, senter, dan sarapan pagi ketika kembali. Lebih ekonomis bila menginap di Hotel Manohara, namun saya memilih menjelajah Yogyakarta sehari sebelumnya.
Then sunrise came up. Mt. Merapi in the background was revealed beyond the sea of cloud afar. The Temple also was surrounded by the sea of fog that seemed like it was Sky Kingdom in Sun Go Kong Story. The beautiful view that paid off the cost taken. This tour was cost Rp. 250,000 for domestic and Rp. 380,000 (around US$ 40) for foreign tourist. The amenities were welcome drink, batik sheath, torchlight, and breakfast upon return from Temple. It will be more economic if we stayed at Manohara Hotel, but I decided to explore Yogyakarta the day earlier
Matahari pagi pun datang // The Sunrise came up
Perbukitan Punthuk Setumbu di kejauhan // Punthuk Setumbu hills at the background

Alternatif menikmati sunrise di Borobudur adalah melalui Puncak Punthuk Setumbu. Borobudur akan terlihat di kejauhan dari puncak bukit tersebut. Pemandangan dan sensasinya tentu berbeda dengan pada saat berada di Candi, namun biayanya lebih terjangkau.
The alternative to enjoy this sunrise view is from The peak of Punthuk Setumbu hill. Borobudur will be seen far away. The panorama and the sensation surely will be different than to be in the temple, but the cost will be more affordable
Masih berkabut saat perjalanan turun // It was still foggy on my way down