Seminggu di Derawan Part 2 : Kembali ke Pulau Derawan

Setelah menginap satu malam di Tanjung Batu, kami akhirnya berangkat ke Pulau Derawan. Kami berangkat dari pelabuhan Tanjung Batu pukul 09:00, menggunakan kapal yang akan mengantar kami hopping islands keesokan harinya. Rencananya kami akan menginap semalam di Derawan, Penginapan Dira & Reza sudah kami pesan beberapa hari sebelumnya. Berbeda dengan kunjungan saya bersama Havid, Kiky dan Hartoyo kesini yang full backpacker style, kali ini kunjungan saya akan menikmati fasilitas resort-resort berkelas di Derawan dan sekitarnya.
Pemandangan ke arah Derawan Dive Resort pada senja hari
Agenda kami seharian di Derawan, bisa dibilang random. Dengan sedikit nego dengan pemilik kapal, akhirnya kami diberi bonus diantar ke beberapa tempat menarik di Derawan, yaitu Coral Garden dan Pulau Gusung. Coral Garden, benar-benar gagal total. Kami kesana pada sekitar Pukul 15:00, air laut mulai pasang naik. Kedalaman Coral Garden saat itu adalah sekitar 8-10 meter dengan ombak setinggi kira-kira 0.5 meter. Arus? Kencang! Benar-benar menguras tenaga. Pulau Gusung cukup berhasil. Luas gusung pasir tidak seluas sewaktu dulu saya mengunjunginya di bulan Juni 2012. Mungkin akibat air pasang. Tepat ketika pukul 16:30 saat kami meninggalkan Pulau Gusung, gusung tersebut sudah hampir tergenang sepenuhnya oleh air laut.
Anak-anak Pulau yang antusias melihat Quadcopter
Selanjutnya kami melakukan snorkeling di depan kamar kami yang memang berada di atas laut (kamar no 6 dan 7). Dari pelantaran, cukup menuruni tangga dan kami disambut oleh anemon melambai-lambai yang dihuni oleh ikan badut (clownfish) yang pemalu. Juga terdapat kima kecil berwarna biru yang hanya nampak bibirnya di dasar pasir pantai, dan juga ada yang terlihat utuh dengan badannya. Bermacam ikan konsumsi berukuran porsi piring bersliweran tanpa takut ditangkap penduduk. Belut mooray, ikan kakatua besar, wrasse, ikan todak, kumpulan chroomish, ikan kuwe, bintang laut, bulu babi, ikan scorpion, ikan sebelah, dll. Namun pertunjukkan utamanya adalah penyu-penyu raksasa. Yang menyedihkan adalah, saya akhirnya mengetahui dengan pasti jika kamera intova IC-12 saya sudah rusak. Sudah repot pula membawanya dengan underwater casingnya serta peralatan pendukungnya, malah tidak bisa dipakai. Untung ada backup kamera tahan air dari teman-teman, yaitu Nikon Coolpix AW-100 dan Pentax WG-II. Di bawah adalah beberapa foto yang sempat diambil oleh kamera saya Intova IC-12.
Anemon dan clown fish besar di depan Villa
Setelah lelah beraktivitas seharian, kami makan malam di kedai ikan bakar yang murah meriah, sampai-sampai kami tidak sanggup menghabiskannya. Akhirnya kami menghabiskan tengah malam mengobrol tentang kucing peliharaan di pelantaran depan kamar kami. Kasur empuk dan AC di kamar tidak mempan merayu kami untuk cepat-cepat tidur.
Penyu Raksasa Pulau Derawan

Gallery